12 December 2010 23:14
khoirul_anamKetua Umum DPP Partai Kebangkitan Nasional Ulama (PKNU), Chairul Anam menilai, saat partai yang berkuasa sengaja menghembuskan wacana agar partai-partai yang tidak memiliki kursi di DPR segera bergabung dengan partai lain. Hal tersebut dibuktikan dengan berhembusnya wacana pembatasan parliamentary threshold (PT).
"Itu isu, sekarang partai yang berkuasa luar bisa upayanya untuk tetap berkuasa. Jadi partai yang tidak lolos PT itu diisukan tidak ikut pemilu supaya cepat-cepat bergabung," kata Chairul Anam pada acara pembukaan Muktamar PKNU I di Kabupaten Bangkalan, Jawa Timur, Minggu (12/12).
Menurut pria yang akrab disapa Cak Anam ini, jika PKNU dilarang ikut Pemilu maka sama saja melanggar Undang-udang Dasar 1945. Karena itu, ia meminta kepada kader PKNU untuk tetap semangat.
"Karena itu saya minta kawan-kawan dari Aceh sampai Papua yang datang ke sini, jangan sekali-sekali mengatakan PKNU tidak ikut pemilu. Tetap ke Pemilu, yang melarang PKNU, melanggar Undang-undang Dasar 1945," katanya.
Turut pula dalam acara pembukaan itu pendiri PKNU, KH Abdullah Faqih, Sekretaris Dewan Syuroh DPP PKNU, Alwi Sihab, Sekjen DPP Partai Bulan Bintang (PBB), BM Wibowo, dan Wakil Ketua Komisi IX dari Fraksi Partai Demokrat, Achsanul Qosasi.
Cak Anam mengatakan, meskipun partainya tidak lolos PT pada Pemilu 2009 namun pihaknya tetap bangga. Alasannya, suara yang diperoleh sebanyak 1,5 juta atau 1,4 persen dan berada diurutan 11 bukan dari beli suara. Apalagi kata dia, PKNU baru lahir tahun 2006. [ndis]
"Kalah tapi kita tetap bangga, masih bayi sudah diurutan ke-11. Suara itu dihasilkan tidak dari membeli, tidak ada suap-suapan. Ada yang habis triliunan tapi hanya mendapatkan tujuh kursi. Kita ini tidak habis apa-apa, hanya kyai berpidato saja itu masih urutan 11," tukasnya.
3/related/default
SITUS POLITIK INDONESIA