Langsung ke konten utama

Mahfudh MD: Gus Dur Tidak Perlu Uang

31 December 2010 15:35
Jakarta, seruu.com - Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfudz MD begitu terkejut ketika Gus Dur dituding terlibat skandal Buloggate yang katanya merugikan uang negara Rp 3 milyar itu sampai beliau dijatuhkannya oleh MPR RI.

Dia tidak percaya itu. Mengapa? Kalau Gus Dur mau uang, seorang presiden butuh ratusan milyar pun ada dan itu sah untuk kebutuhan darurat. Mengapa hanya Rp 3 milyar?

“Tapi, Gus Dur bilang dirinya tidak perlu uang, tapi perlu serius dalam mengurusi Negara ini. Dan, itulah tugas dan kewajiban saya sebagai presiden. Jadi, saya tidak butuh uang,” tandas Mahfudz MD menirukan ucapan Gus Dur sewaktu menjadi menterinya di era pemerintahan Gus Dur, dalam haul Gus Dur di Ciganjur, Jakarta Selatan, Kamis (30/12/2010) malam.

Oleh sebab itu lanjut mantan menteri pertahanan ini meyakinkan bahwa haul ini adalah untuk mengenang jasa-jasa dan perjuangan orang besar. Misalnya mengapa dan bagaimana caranya seseorang menjadi besar seperti Gus Dur? Itulah yang mesti menjadi pelajaran dan kita semua harus melanjutkan perjuangannya.

Mahfudz menyontohkan seorang Fir’aun yang mengaku Tuhan dan akhirnya mati di laut merah tapi tubuhnya masih itu sebagaimana janji Allah swt dalam Alquran. “Itu menjadi bukti dan pelajaran bagi kita semua bahwa manusia ini akan bernasib seperti Fir’aun. Untuk itu, haul ini penting dalam mempelajari jasa-jasa dan perjuangan orang besar,” tutur Mahfudz lagi.

Dalam hal kafir mengkafirkan pun kata Mahfudz, bagi Gus Dur setiap orang yang melawan kebenaran termasuk orang Islam sendiri adalah kafir. Sehingga yang disebut kafir, itu bukan saja orang yang tidak beragama Islam, tapi justru orang non muslim kalau berlaku benar akan dibela habis-habisan oleh Gus Dur.

“Jadi, orang Islam yang melakukan kesalahan itu kafir. Karena itu Gus Dur tegas dan menghadapi sendiri orang-orang yang dianggap sebagai preman di sekitar istana dan pemerintahan sewaktu menjadi presiden. Namun beliau sangat santun terhadap siapapun termasuk rakyat kecil yang memang baik,” katanya.

Gus Dur sangat keras sikapnya terhadap orang-orang yang melakukan kesalahan. Itu sesuai dengan tuntunan Nabi Muhammad saw, yang berlaku keras terhadap orang-orang yang dinilai kafir, yaitu asyidda’u ‘alalkuffari ruhamaa’u bainahum. “Sekali lagi haul ini mengingatkan kita untuk mengenang dan melanjutkan perjuangan orang-orang besar seperti Gus Dur,”ujar Mahfudz. [mnf]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.