Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Ribuan kader Demokrat Sukabumi mengungsi ke Nasdem

SITUSPOLITIK, JAKARTA- Partai Demokrat sudah jauh dari visi dan misi utamanya. Mekanisme Partai Demokrat saat ini sangat berantakan, salah satunya gencarnya politik uang dalam setiap pemilihan ketua. Itulah alasan yang dikemukakan mantan Ketua Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Ucok Haris Maulana, hengkang ke Partai Nasional Demokrat (NasDem).

Kantor Partai Nasdem Jember Disegel

SITUSPOLITIK, JEMBER --Aksi unjuk rasa terjadi di depan kantor Dewan Pimpinan Daerah Partai Nasional Demokrat Kabupaten Jember, Jawa Timur, Rabu (26/12/2012). Puluhan orang yang menyatakan diri sebagai Forum Komunikasi Dewan Pimpinan Cabang Partai Nasdem menuntut agar Ketua DPD Nasdem Jember Moch. Eksan dan sang sekretaris, Purwanto Warsa Kusuma, dicopot. Mereka menilai duet pimpinan Nasdem Jember itu tidak becus mengurus partai.

Hadiri Acara Partai Lain, Anggota Dewan Asal Demokrat Terancam Pecat

SITUSPOLITIK, SURABAYA- Sikap Agus Santoso sebagai kader Partai Demokrat yang sengaja menghadiri acara Partai Hanura rupanya tidak bisa diterma sejumlah pengurus DPC Demokrat Surabaya. Dalam waktu dekat, akan dilakukan pemanggilan, dan jika terbukti melanggar aturan partai, maka sanksi tegas telah disiapkan hingga pemecatan.

Akhirnya, KPU Jatim Loloskan Pasangan ASRI

Ach. Syafii /pkspamekasan.blogspot.com Surabaya - Rapat pleno Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Jatim pada Selasa (11/12/2012) hari ini memutuskan untuk meloloskan pasangan Achmad Syafii–Kholil Asyari (ASRI) dalam pilkada Kabupaten Pamekasan. "Sesuai hasil rapat pleno KPU Jatim siang tadi, pasangan ASRI dimasukkan sebagai pasangan calon bupati/wakil bupati pamekasan, nomor urut 3," kata anggota KPU Jatim Nadjib Hamid

Kiyai Sepuh Turun Gunung

Bersama Warga Demo Tuntut KPU Dibubarkan PAMEKASAN–Krisis politik yang terjadi di Pamekasan pasca pencoretan salah satu pasangan calon (paslon) oleh KPU setempat, semakin menggumpal. Kemarin (12/11) ribuan warga mengepung kantor DPRD, menuntut agar KPU dibubarkan lantaran dinilai tidak netral dan berpihak kepada salah satu calon. Indikasi ketidaknetralan KPU, versi massa, saat penetapan pasangan calon (paslon) KPU Pamekasan terkesan tebang pilih. Pasangan Ach. Syafi i Yasin dan Kholil Asyari (ASRI) tidak diloloskan. Padahal, menurut mereka semua persyaratan sudah lengkap.

Ruhut Tuding Pencopotan Ulah 'Badut-badutnya' Anas

JAKARTA, KOMPAS.com  — Menjelang acara Silaturahim Nasional (Silatnas) Partai Demokrat yang akan berlangsung pekan ini di Sentul, Bogor,  Ruhut Sitompul didepak  dari kepengurusan partai. Ruhut yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua Departemen Komunikasi dan Informatika DPP Demokrat diberhentikan. Posisi Ruhut kemudian digantikan oleh Nurul Qomar.

Ada Empat Nama Kholil di Pilkada Pamekasan

KOMPAS.com/TAUFIQURRAHMAN Pasangan Kholilurrahman-Masduqi akan bersaing dengan tiga nama yang sama yakni Achmad Syafii-Halil, Anwari Kholil-Halil, dalam Pilkada Pamekasan 9 Januari 2013 mendatang. PAMEKASAN, KOMPAS.com  - Ada yang unik dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) di Kabupaten Pamekasan, Jawa Timur yang akan mencapai puncak pada 9 Januari 2013 mendatang. Pemilihan bupati kabupaten tersebut diikuti empat calon dengan nama yang sama. Keempat nama yang sama itu masing-masing Kholilurrahman yang berpasangan dengan Masduqi, Anwari Kholil berpasangan dengan Halil dan pasangan terakhir Achmad Syafii dengan Halil yang lebih dikenal dengan Kholil Asyari.

PKB dan PPP Sumenep Tidak Memenuhi Syarat Kuota Perempuan

Barisan kader perempuan Partai Demokrat Kabupaten Sumenep penuh semangat mengikuti Pelantikan Dewan Pimpinan Cabang Partai Demokrat se-Jawa Timur di Gelora Pancasila, Jl. Indragiri, Surabaya, (11/10/12). (Liputanwinda/Syafrudin Budiman) SITUSPOLITIK, SUMENEP – Karena tak ingin ribet untuk merubah susunan kepengurusan, dua partai politik (parpol) pemenang pemilu Sumenep mengabaikan keterwakilan 30 persen kuota perempuan. Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Sumenep dan Partai Persatuan Pembangunan Sumenep lebih memilih untuk mengisi formulir B13 tentang ketidaksanggupan memenuhi syarat kuota perempuan. “Berdasar data Komisi Pemilihan Umum Sumenep (KPUD) Sumenep PKB hanya memiliki 28,6 persen dan PPP hanya memiliki 13,3 persen dari kuota 30 persen perempuan yang harus dipenuhi. Namun kedua partai ini lebih memilih mengabaikannya,” kata Ali Fikri, Anggota KPUD Sumenep