Langsung ke konten utama

Berpolitik Seharusnya Tak Hanya Berwacana

KOMPAS.com/INGGRIED DWI WEDHASWARY
Ketua Dewan Pengarah Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Rizal Mallarangeng
SITUS POLITIK- Berpolitik saat ini seharusnya tak hanya menjadi ajang perdebatan wacana, baik pribadi seseorang maupun kekuatannya. Politik harus menjadi perdebatan konkret tentang jalan mencapai kesejahteraan.
Menurut Ketua Dewan Pengarah Badan Penelitian dan Pengembangan Partai Golkar Rizal Mallarangeng, peningkatan kesejahteraan rakyat yang harus jadi ukuran pertarungan partai politik saat ini. Rakyat sudah terlalu letih menghadapi perdebatan elite politik yang tak berujung pada peningkatan kesejahteraan mereka.
"Politik ini bukan hanya perdebatan wacana, pribadi dan kekuatan. Tetapi perdebatan yang konkret jalan mencapai kesejahteraan yang lebih besar," kata Rizal seusai pelantikan Balitbang Partai Golkar di Jakarta, kemarin. Rizal mengatakan, sejarah kelahiran Golkar mengajarkan agar ada cara baru ketika politik terlalu sumpek dengan perdebatan ideologis.
"Partai Golkar, kan, lahirnya begitu. Dulu berdebat ideologis melulu, kiri, kanan, sosialis, nasionalis. Waktu itu kita bilang, kerja dong, pembangunan ekonomi yang konkret. Stabilitas ekonomi yang nyata. Sekarang Golkar harus menemukan cara baru dalam sistem demokrasi  untuk mengatakan hal yang sama, esensinya sama. Eh, politik kita kayaknya ramai. Tetapi jangan lupa, kita harus bangun jembatan, power plant, sekolah, rumah sakit, dan program kesejahteraan. Itu, kan, riil. Kita, kan, enggak bisa berdebat terus-menerus. Nah, ini yang kira-kira akan kita lakukan," kata Rizal.
Sejumlah nama akademisi masuk dalam kepengurusan Balitbang Partai Golkar, seperti Prof Hasyim Jalal hingga Prof Sofyan Effendi, selain kader lama Golkar seperti Siswono Yudhohusodo, Sarwono Kusumaatmadja, dan Marzuki Darusman. Balitbang Partai Golkar dipimpin oleh mantan peneliti CSIS Indra Jaya Piliang sebagai Ketua Dewan Pelaksana.

Sumber: kompas.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.