Langsung ke konten utama

KPK Tunggu Hasil Audit Forensik Century

SITUS POLITIK- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengaku masih menyelidiki kasus dana talangan Bank Century. Saat ini masih menunggu hasil audit forensi oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). "Ya kami tunggu hasil audit forensik tersebut. Hingga kini KPK belum menerimanya,"  kata Wakil Ketua KPK M Jasin dalam pesan singkat, Kamis (24/11).
Sebelumnya, Ketua BPK Hadi Purnomo di hadapan Timwas Century menyatakan, dalam pemeriksaan investigatif lanjutan pihaknya menemukan fakta-fakta lain yang memperkuat fakta sebelumnya. Menurut Hadi, di dalam pemeriksaan lanjutan tersebut, BPK telah melakukan pemeriksaan terhadap 86,82 juta transaksi.
Dari jumlah tersebut lalu dilakukan analisis dengan menggunakan kriteria nilai transaksi di atas Rp 400 juta atau yang dianggap tak wajar. Dari kriteria itu, lalu ditemukan 469.067 transaksi tak wajar. Penelitian lebih lanjut menemukan terdapat 2.828 nasabah dengan 4000 rekening yang perlu didalami lebih lanjut.
Secara keseluruhan dari tujuh sasaran pemeriksaan, lanjutnya, rata-rata sudah diselesaikan 60 persen yang meliputi sejumlah hal seperti surat-surat berharga, pemberian kredit, letter of credit, dan soal PT. Antaboga Delta Sekuritas.
BPK telah melakukan audit dalam kasus Bank Century pada 2008 lalu. Hasil audit tersebut menyebut adanya sembilan temuan dugaan pelanggaran hukum dalam kasus bailout Bank Century. Hasil temuan ini juga menjadi dasar pengajuan hak angket oleh DPR tahun 2008 lalu.
Temuan tersebut adalah, Bank Indonesia (BI) tidak tegas dan hati-hati menerapkan aturan akuisisi, BI tidak tegas atas pelanggaran Bank Century pada 2005-2008, BI diduga mengubah persyaratan CAR supaya Bank Century bisa memperoleh Fasilitas Pendanaan Jangka Pendek, Keputusan Komite Stabilitas Sistem Keuangan terkait penanganan Century tidak berdasarkan data yang lengkap, mutakhir, dan terukur.
Kemudian Kelembagaan Komite Koordinasi saat penyerahan Bank Century 21 November 2008 belum dibentuk berdasarkan UU dan Lembaga Penjamin Simpanan diduga merekayasa peraturan supaya Bank Century memperoleh tambahan dana.
Temuan BPK juga menyatakan, selama Century dalam pengawasan khusus, ada penarikan dana Rp 938,6 miliar yang melanggar aturan BI dan dana talangan disalahgunakan Robert Tantular. Terakhir BPK menyatakan, pemegang saham, pengurus, dan pihak terkait diduga melakukan praktik perbankan tidak sehat.
( Mahendra Bungalan / CN26 / JBSM )

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.