Langsung ke konten utama

Wapres Budiono: NU Menggelorakan Kewirausahaan Masyarakat

SITUS POLITIK_SURABAYA; Wakil Presiden Boediono menilai cerita kewirausahaan Nahdlatul Ulama memiliki akar yang panjang. Meski Himpunan Pengusaha Nahdliyin masih berusia muda, tetapi sejarah saudagar NU sudah ada sejak zaman perjuangan.


"Hari ini, Nahdlatul Ulama (NU) menggelorakan kembali semangat kewirausahaan, semangat kemandirian, yang sebetulnya adalah fondasi sejarah NU sendiri semenjak pertama kali berdiri," kata Boediono saat pidato peresmian NU Expo 2012 di Mall Grand City Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/1/2012).

Boediono menilai kegiatan yang diselenggarakan PBNU sebagai upaya meningkatkan semangat kewirausahaan masyarakat. NU dinilai tak melupakan sejarahnya.

Pada 1918, delapan tahun sebelum NU berdiri, 45 saudagar santri berkumpul bersama dan bersepakat untuk mendirikan Nahdlatut Tujjar, sebuah organisasi yang mencita-citakan kebangkitan kaum saudagar di masa perjuangan kemerdekaan.

Di antara para tokoh yang turut berkumpul dalam Nahdlatut Tujjar itu, kata Boediono, adalah ulama besar dan disegani yang kemudian hari mendirikan NU. Yakni KH Hasyim Asy’ari dan KH Wahab Hasbullah.

"Ulama besar NU sejak semula menyadari betapa pentingnya peran kaum saudagar dalam mendorong perbaikan kesejahteraan umat. Para Ulama Besar NU sudah mempunyai visi yang jauh ke depan, yaitu sebuah kaum membutuhkan kelompok wirausahawan yang tangguh agar dapat maju," kata Boediono.

Oleh karena itu, Boediono sangat mendukung perhelatan Rembug Nasional Saudagar dan Expo NU 2012 ini. Menurut Boediono, seluruh anggota Himpunan Pengusaha Nahdliyin kini tergantung sebuah tugas sejarah untuk menyalakan kembali semangat Nahdlatut Tujjar.

Boediono berharap para pengusaha Nahdliyin ini dapat membangkitkan semangat kewirausahaan masyarakat seperti yang telah dilakukan para pendahulunya.

"Himpunan Pengusaha Nahdliyin sebagai organisasi memang masih muda, kurang dari setahun usianya. Tapi, sebenarnya Himpunan Pengusaha Nahdliyin punya akar sejarah sangat panjang  yang bisa Saudara-Saudara sambungkan kembali," kata Boediono.

"Saya senang melihat semangat ini digelorakan lagi di antara Kaum Nahdliyin," tambah Boediono saat membuka Rembug Nasional Saudagar NU.

Boediono memaparkan bahwa saat ini masih banyak warga Indonesia yang tertinggal tingkat kesejahteraannya. Oleh karena itu, menjadi tugas bersama pemerintah dan elemen masyarakat untuk terus menolong dan membantu.

"Ini merupakan tugas besar kita semua. Tidak mungkin ada satu pemerintahan yang mampu memikul tugas ini sendirian saja, tanpa bantuan dan dukungan seluruh komponen masyarakat," kata Boediono. (viv)

Sumber: infopoljatim.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah. 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp