Langsung ke konten utama

Ical Minta Kredit untuk Petani Tak Dipersulit

Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta pihak perbankan tidak mempersulit kucuran kredit bagi para petani. - inilah.com/Benny Bastiandy
INILAH.COM, Cianjur - Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat Partai Golkar Aburizal Bakrie meminta pihak perbankan tidak mempersulit kucuran kredit bagi para petani karena sebenarnya sudah ada program untuk kredit usaha kecil yang diperuntukan bagi usaha kecil.



"Sebenarnya, tidak ada alasan perbankan mempersulit para petani. Bagaimanapun petani jaring apung adalah para pengusaha budi daya ikan yang perlu diperjuangkan," katanya saat dialog dengan petani Jaring Apung Janghari di kediaman Abah Misbah di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Jumat.
Ikut mendampingi Ketua Umum Aburizal Bakrie, Wakil Ketua Umum DPP Partai Golkar Syarif Cicip Sutardjo, Ketua PP Jawa 1 Ade Komarudin, Ketua DPP Golkar Fuad Masyhur, Rizal Malarangeng, Ketua DPD Golkar Jabar Irianto Syafiudin, Deding Ibnu Sudja, Anton Sihombing, dan Mujib Rohmat.
Sebelumnya dalam dialog tersebut, para petani menyampaikan keluhan soal kesulitan pendanaan karena perbankan tidak bersedia memberikan pinjaman, mahalnya pakan ternak, dan pencemaran di kawasan Waduk Cirata.
Lebih lanjut, Aburizal meminta DPD Partai Golkar Kabupaten Cianjur bisa menjadi penghubung antara para petani dengan pihak perbankan.
Menurut Aburizal, dukungan yang diberikan kepada petani sangat bermanfaat dalam rangka memperbesar usaha, bukan buat yang lain-lain. Apalagi dari data yang ada saat ini terdapat sekitar 72 ribu petani Jaring Apung yang perlu mendapatkan bantuan dan perhatian pemerintah maupun pelaku usaha.
"Barusan saya diberitahu Pak Syarief Cicip, beliau selaku Menteri Perikanan dan Kelautan memberikan bantuan ke petani jaring apung dalam upaya mengembangkan usahanya," kata dia.
Dalam dialog itu, salah seorang petani jaring apung, Muhammad Usep berharap pemerintah dan Golkar mau memfasilitasi dan menyelesaikan masalah yang kini dihadapi karena sering kali dituduh melakukan pencemaran di Waduk Cirata.
"Padahal, di daerah tersebut ada perusahaan peternak sapi yang berjumlah 10 ribu ekor yang justru menjadi penyebabnya," kata dia.
Menanggapi hal itu, Syarief Cicip Sutardjo menyatakan soal kelestarian lingkungan memang sangat penting dalam rangka menjaga ekosistem lingkungan.
"Saya sudah cek langsung ke lokasi. Bagaimanapun kelestarian Cirata harus tetap terjaga dan menjadi potensi masyarakat petani," ujar dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.