[Jakarta] Rencana
pemerintah menaikkan bahan bakar minyak (BBM) dan tarif dasar listrik (TDL)
pada April mendatang, menimbulkan reaksi beragam dari berbagai kalangan,
termasuk dari mahasiswa. Salah satunya disuarakan oleh Badan Eksekutif
Mahasiswa Seluruh Indonesia (BEM SI). Gerakan yang terdiri dari 67 kampus ini
menolak alasan dibalik rencana tersebut.
Hal itu disampaikan Koordinator Pusat BEM SI, M. Tanri saat menggelar pernyataan sikap di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Jumat (2/3). Menurut Tanri, alasan menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi karena membebani pemerintah tidak dapat diterima pihaknya. Tanri berpendapat, untuk mengurangi beban, belanja-belanja pemerintah yang seharusnya dihemat.
"Kami jelas menolak kebijakan BBM ini yang sengsara itu rakyat. Belanja-belanja pemerintah sebenarnya bisa dihemat kembali," kata Tanri.
Dikatakan Tanri, BEM SI berharap keputusan menaikkan harga BBM dibatalkan oleh pemerintah. Namun jika pemerintah kukuh dengan keputusan menaikan harga BBM ini, BEM SI mengancam menggelar aksi penolakan pada Maret mendatang.
"Sebelum keputusan itu ditetapkan, kami akan lakukan aksi penolakan. Jika keputusan itu tetap dilaksanakan, maka aksi akan kami lanjutkan hingga tanggal 2 Maret," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia. Namun, pemerintah melalui Menko Kesra mengklaim, kenaikan BBM yang berkisar Rp 1.500 per liter telah diantisipasi dengan memberikan berbagai kompensasi untuk menahan bahkan menurunkan angka kemiskinan rakyat Indonesia. [FFS/L-9]
Sumber:http://www.suarapembaruan.com/home/tolak-kenaikan-bbm-bem-se-indonesia-ancam-demo/17765
Hal itu disampaikan Koordinator Pusat BEM SI, M. Tanri saat menggelar pernyataan sikap di Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Jakarta Timur, Jumat (2/3). Menurut Tanri, alasan menaikkan harga BBM untuk mengurangi subsidi karena membebani pemerintah tidak dapat diterima pihaknya. Tanri berpendapat, untuk mengurangi beban, belanja-belanja pemerintah yang seharusnya dihemat.
"Kami jelas menolak kebijakan BBM ini yang sengsara itu rakyat. Belanja-belanja pemerintah sebenarnya bisa dihemat kembali," kata Tanri.
Dikatakan Tanri, BEM SI berharap keputusan menaikkan harga BBM dibatalkan oleh pemerintah. Namun jika pemerintah kukuh dengan keputusan menaikan harga BBM ini, BEM SI mengancam menggelar aksi penolakan pada Maret mendatang.
"Sebelum keputusan itu ditetapkan, kami akan lakukan aksi penolakan. Jika keputusan itu tetap dilaksanakan, maka aksi akan kami lanjutkan hingga tanggal 2 Maret," ujarnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, pemerintah mengakui kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) subsidi akan menambah jumlah penduduk miskin di Indonesia. Namun, pemerintah melalui Menko Kesra mengklaim, kenaikan BBM yang berkisar Rp 1.500 per liter telah diantisipasi dengan memberikan berbagai kompensasi untuk menahan bahkan menurunkan angka kemiskinan rakyat Indonesia. [FFS/L-9]
Sumber:http://www.suarapembaruan.com/home/tolak-kenaikan-bbm-bem-se-indonesia-ancam-demo/17765
Komentar
Posting Komentar
SITUS POLITIK INDONESIA