Langsung ke konten utama

Kasus Pemukulan, Irwandi Laporkan Kapolda Aceh ke SBY

Irwandi Yusuf [Antara]
[BANDA ACEH] Gubernur Aceh periode 2007-2012 Irwandi Yusuf  mengaku tidak bisa menerima pernyataan Kapolda Aceh Irjen Iskandar Hasan pada, Kamis (28/6) yang menyebutkan pemukulan terhadap dirinya dilakukan oleh masyarakat biasa dan tidak ada kaitan dengan partai tertentu juga menyatakan kasus telah selesai, ini menunjukkan sikap Kapolda Aceh tidak netral, karena semua orang tau dan melihat pemukulan terhadap dirinya dilakukan lebih dari satu orang pelaku bahkan ada yang memakai seragam satgas Partai Aceh (PA). 


Laporan Irwandi kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) disampaikan Irwandi melalui surat terbuka yang dikirim pada, Jumat (29/6) dengan tembusan Kapolri, Menkopolhutkam dan sejumlah pejabat tinggi lain di Jakarta, keberatan Irwandi atas pernyataan Kapolda Aceh juga beredar luas dalam BlackBerry Messenger (BBM) saat dikonfirmasi kepada Tamrin Ananda mantan juru bicara Seuramoe Irwandi membenarkan bahwa mantan gubernur Aceh itu telah melaporkan Kapolda Aceh ke Presiden melalui surat terbuka. 

Ia menambahakn surat itu dikirim ke Kapolri dan ditembuskan ke Presiden, Menkopolhutkam, Mendagrim Kepala BIN, BAIS dan Pers. Menurut Irwandi pernyataan Kapolda Aceh Iskandar Hasan yang menyatakan seorang pelaku yang memukul dirinya telah ditangkap dan  masyarakat biasa tidak ada hubungan dengan partai politik tertentu, pernyataan itu tidak bisa diterima karena bertentangan dengan fakta dan diketahui oleh umum bahwa yang memukul dirinya lebih dari satu orang dan para pelaku memakai seragam Partai Aceh dan sebagian dari pelaku saya mengenalinya. Termasuk yang sudah ditangkap adalah orang Partai Aceh (PA). 

Menurut Irwandi Kapolda Aceh telah lama tidak netral terutama menyangkut dengan kasus yang terlibat orang PA, hal ini sudah terjadi sejak awal proses pilkada, banyak sekali kasus kekerasan yang dilakukan pada masa pilkada terhadap kontestan calon keplada daerah lain saat dilaporkan ke Polda tidak ada penyelesaiannya. Padahal saat dilaporan disertai bukti yang kuat, namun tetap tidak diproses tulis Irwandi dalam surat terbuka itu.

Termasuk kasus kekersan diawal tahun baru dan berbagai kekerasan bersenjata lain yang menewaskan 11 orang juga masih belum terungkap siapa dalang utama tulis Irwandi. Mantan Calon Bupati Pidie dari jalur independen Ghazali Abas Azan mengatakan berbagai kekerasan yang terjadi di Aceh pada saat pilkada dan pasca pilkada yang menjadi korban orang  kecil didesa kasusnya selalu saja ditutup-tutupi bisa dimengerti guna menghindari keributan besar. Namun kenapa Kapolda masih saja mencoba menutup-nutupi kasus pemukulan terhadap mantan gubernur Aceh yang terjadi dihalaman Gedung DPR Aceh dan disaksikan oleh banyak orang serta pelaku jelas asal-usul dan atributnya kenapa harus dikaburkan lagi, ini menunjukkan ada keanehan, tulis mantan anggota DPR RI periode 192 – 1997 dari PPP pada era pemerintahan Soeharto. 

Kabid Humas Polda Aceh Kombes Pol Gustav Leo menyebutkan pernyataan Kapolda itu sesuai dengan pengakuan dari seorang tersangka yang telah ditangkap, jadi bukan semata-mata pernyataan kapolda yang mengatan bahwa pelaku tidak ada hubungan dengan partai apapun. Terkait dengan  jumlah pelaku saat ini masih dikembangkan oleh polisi dan soal kasus kekerasan dalam Pilkada sudah ditangkap pelaku utama oleh Densus 88 dan tersangkanya amsih ditangani di Mabes Polri ungkapnya.(147)








Sumber: suarapembaruan.com

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.