Langsung ke konten utama

Pendamping Ical Idealnya dari Kekuatan Politik Lain

Tantowi Yahya [google]
SITUSPOLITIK-JAKARTA| Ketua Umum (Ketum) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar (PG) Aburizal Bakrie (ARB) sudah dideklarasikan menjadi calon presiden (capres) oleh PG.

Wakil Sekretaris Jenderal DPP PG, Tantowi Yahya mengatakan, secara ideal, calon wakil presiden (cawapres) yang bakal mendampingi ARB berasal dari kekuatan politik lain. Hal itu penting dalam rangka memperkuat legitimasi politik
dan kekuatan di parlemen.   "Idealnya cawapres pendamping Pak Ical memang berasal dari kekuatan politik lain," kata Tantowi kepada SP, di Jakarta, Selasa (3/7/).

Sedangkan terkait pencapresan dini ARB, menurut Tantowi, PG memandang perlu untuk jauh-jauh hari mengumumkan capres. Tujuannya agar rakyat Indonesia harus mengetahui, siapa bakal pemimpin bangsa ini berikut programnya.   "Dengan demikian, rakyat tahu pasti ke arah mana negara ini akan dibawa ketika Pak Ical menjadi presiden. Faktor lain adalah, wilayah Indonesia ini begitu luas sehingga memerlukan waktu yang lama untuk mensosialisasikan program-program tersebut," ujar Anggota Komisi I DPR ini.

Senada dengannya, Wakil Bendahara Umum DPP PG, Bambang Soesatyo juga merespon positif pencapresan dini ARB. "Bagus. Kita bisa punya banyak, waktu untuk sosialisasi. Paling tidak kita bekerja seperti sekali mendayuh, dua pulau terlampaui. Artinya kita sekali bekerja untuk dua tujuan sekaligus. Kemenangan partai dan presiden," kata Bambang.

Sementara itu, anggota DPR dari Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Aboe Bakar Al Habsy mengucapkan selamat kepada ARB yang sudah menjadi capres dari PG. "Kita respect (hormat) pada PG yang sudah berani calonkan presiden dari awal," kata Al Habsy.

Terkait kemungkinan, PKS berkoalisi dengan PG, dia mengatakan, bahwa segala kemungkinan untuk berkoalisi itu tetap ada. "Kemungkinan itu pasti ada. Tapi, waktu kita masih panjang. PKS lebih rileks melihat situasi ini. Kita bisa lihat pemandangan situasi yang berkembang saja," ucap anggota Komisi III DPR ini. [CKP/SPC]

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.