SITUS POLITIK- SURABAYA|Para penyair dari berbagai negara dan penyair Indonesia yang tergabung dalam “Penyair Lintas Benua” berkesempatan mengunjungi Ibu Kota Provinsi Jawa Timur, Kota Surabaya. Pada awal kunjungannya mereka langsung diterima oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini beserta staff dikediamannya, Selasa (10/4/2012).
Surabaya memang mendapat kehormatan menjadi pemuncak rangkaian perhelatan akbar forum Penyair Internasional Indonesia (FPII) 2012. Forum berskala Internasional ini diikuti oleh 17 penyair dari sepuluh negara dan 26 Penyair dari berbagai kota di Indonesia.
Yang menarik, selain penyerahan cindera mata oleh Walikota Surabaya, Tri Rismaharini kepada perwakilan penyair dan kurator. Para penyair dari lima benua di dunia ini menulis puisi di kanvas raksasa yang khusus didedikasikan untuk Kota Pahlawan ini.
“Para Penyair dari berbagai negara di lima benua mendedikasikan puisi yang ditulis di kanvas tersebut sebagai hadiah untuk Kota Surabaya. Kami berterima kasih kepada Walikota Surabaya yang telah berkenan menerima rombongan penyair ini,” papar Hengky Kurniadi selaku penggagas kegiatan FPII.
Menurut Hengky, kesempatan kali ini adalah kesempatan yang sangat berharga. Karena di sini berkumpul antara Seniman, Budayawan dan Penyair dari lintas benua. Hal tersebut juga akan menjadikan citra Kota Surabaya sebagai Kota Internasional.
Pada sambutannya Walikota Surabaya menyatakan kebanggaannya terhadap kunjungan para penyair tersebut. Dia mempersilahkan para tamunya tersebut untuk menikmati ramahnya Kota Surabaya dan beragam budayanya.
“Surabaya berupaya membangun kota yang berbudaya juga mempunyai keadaban di tengah pesatnya kemajuan ekonomi. Surabaya tetap membangun dan melestarikan taman untuk ruang publik, sebagai sarana bertemu, menjalin keakraban dan memupuk saling pengertian," tutur orang nomor satu di Kota Surabaya tersebut, Selasa (10/4/2012).
Sebelum beramah tamah para penyair tersebut secara spontan menulis puisi dan kesan serta pesan mereka di atas kanvas besar di kediaman Wali Kota Surabaya. Sebagai kehormatan Risma mendapatkan kesempatan pertama kali membubuhkan tulisan di atas kanvas putih berukuran 1,5 meter x 2 meter tersebut.
(Amar)
/Foto-Bachan : Risma (berjilbab merah) saat menulis puisi di atas kanvas bersama Penyair Lintas Benua di Kediamannya.
Sumber:
Komentar
Posting Komentar
SITUS POLITIK INDONESIA