Langsung ke konten utama

Jusuf Kalla: Antasari Silakan Bicara di Pengadilan

Antasari Azhar (Foto: Koran Sindo)
JAKARTA - Mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla menyarankan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar agar membongkar pertemuan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dengan para pejabat terkait skenario pencairan bailout Bank Century di pengadilan.

"Antasari biar dipanggil DPR atau di pengadilan untuk berbicara di sana," ujar JK, sapaan Jusuf Kalla, usai mengunjungi korban kebakaran di Tambora, Jakarta Barat, Selasa (14/8/2012).


JK mengaku tak hadir dalam pertemuan yang dilakukan pada 9 Oktober 2008 di Istana Negara, Jakarta. "Saya enggak hadir," katanya.

Selain itu, JK juga tak mengetahui kebenaran terkait adanya pembicaraan pencairan bailout Bank Century tersebut.

Sebagaimana diberitakan dalam penjelasan di tayangan Metro Realitas Rabu, 8 Agustus 2012, Antasari mengaku pernah diundang Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ke Istana pada Oktober 2008 saat masih menjabat sebagai Ketua KPK.

Antasari diundang untuk membahas rencana pemberian dana talangan Bank Century karena pemerintah sudah menyadari akan adanya dampak hukum atas kebijakan bailout yang rawan penyimpangan itu.

Selain Antasari, hadir juga beberapa pejabat negara lainnya, seperti Kapolri Jenderal Bambang Hendarso Danuri, Jaksa Agung Hendarman Supandji, Menko Polhukam Widodo AS, Menkeu Sri Mulyani, Mensesneg Hatta Rajasa, Gubernur BI Boediono, Andi Mallarangeng, dan Denny Indrayana.

Namun Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Andi Mallarangeng mengaku dirinya tidak mengetahui dan tidak mengingat adanya pertemuan antara Presiden SBY dengan mantan Ketua KPK Antasari Azhar yang membahas penyelamatan bank bermasalah di Istana.

"Saya tidak tahu apa yang dimaksud dan saya juga enggak ingat ada pertemuan seperti itu," ujar Andi, Kamis 9 Agustus 2012.

Sementara, Denny Indrayana menuding Antasari mencari sensasi dengan mengeluarkan statemen seperti itu.

"Ini bulan Puasa. Di bulan lain saja tidak boleh kita bohong, apalagi dibulan suci ini. Saya sarankan janganlah menyebar sensasi dengan fitnah," kata Denny, Jumat 10 Agustus 2012.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Siapakah Sesungguhnya Inisial EGM alias Elya G Muskitta...?

Sosok EGM atau Elya G Muskitta akhir-akhir ini disinyalir terkait dengan ramainya polemik seputar beredarnya berita video skandal seks yang melibtkan oknum DPR RI. Apa hubungan Elya G Muskitta dengan hebohnya berita soal video skandal seks oknum DPR ini..?Apakah Elya Punya Motif Politik…? 

Ingin Lebih Dekat Dengan Warga Binaan, Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Gelar Komsos

F- Untuk membangun konsep diri serta memupuk hubungan dengan orang lain diperlukan komunikasi sosial dengan anggota masyarakat. Demikian juga halnya untuk mempererat tali silaturahim dan kerja sama yang baik dalam rangka mendukung tugas pokok Babinsa serta terwujudnya Kemanunggalan TNI dengan rakyat. Babinsa Koramil 0827/21 Ra'as Kopka Edy Purnomo secara rutin dan berkesinambungan melaksanakan Komunikasi Sosial (Komsos) dengan warga masyarakat wilayah binaan, di Dusun Tengah Desa Guwa Guwa Kecamatan Ra'as Kabupaten Sumenep. Jum'at (24-5-2019). Pelaksanaan komunikasi sosial ini merupakan tugas rutin yang dilaksanakan oleh Babinsa untuk mengetahui perkembangan situasi wilayah binaan sekaligus untuk mempererat hubungan antara Babinsa dengan warga binaan. Komunikasi sosial merupakan salah satu metode Binter TNI AD yang dapat dilaksanakan secara teratur untuk mencapai tujuan komunikasi sosial sesuai dengan yang diharapkan. Melalui komunikasi ini, Babinsa harus dapat memp

Di Madura, Kiyai Poros Tengah Minta NU Netral

SITUSPOLITIK, SUMENEP- Fungsionaris Forum Kiyai Poros Tengah (FKPT) Sumenep meminta ormas Nahdlatul Ulama ( NU) tetap menjaga netralitas dan sebaiknya lebih bagus mengurus tugas utamanya seperti mengurus pesantren, umat dan dakwah.