SITUSPOLITIK, SUMENEP| Sekretaris
Komisi A (bidang Hukum) DPRD Sumenep, Hasan Mudhari mengusulkan pemerintah agar
menghapus program beras miskin (raskin) karena dianggap rentang bermasalah dan
pelaksanaannya sarat dengan
penyimpangan.
Pernyataan itu disampaikan pada koran Memo,
menyikapi banyaknya kasus raskin yang terus berkepanjangan dan seringkali
menimbulkan perpecahan dikalangan warga
, bahkan antar kepala desa tertentu
dengan masyarakat non partisipan yang pada saat pemilihan Kepala Desa menjadi
lawan politiknya.
“Melihat banyaknya kasus raskin yang
selama ini mengarah pada timbulnya
perpecahan dikalangan bawah, maka kami mengusulkan kepada pemerintah agar
program raskin sebaiknya dihapus dan diganti dengan program lain yang lebih
menyentuh pada kaum jelata”, kata Hasan Mudhari, Sekretaris Komisi A DPRD
Sumenep, Senin (17/09).
Dibeberapa desa pelaksanaan raskin sejauh ini
memang sering menimbulkan kecemburuan dikalangan warga. Bahkan tak jarang
menyeret sejumlah kepala desa pada ranah konflik dengan kalangan oposan yang
selama ini secara terang-terangan meminta agar program raskin dicairkan seusai
dengan Daftar Penerima Manfaat.
“Faktanya sampai detik ini memang belum ada kepala desa yang benar-benar serius
menjalankan raskin sesuai dengan juknis. Buktinya mereka tidak berani
mencantumkan penerima manfaat raskin berikut foto-foto mereka di balai desa
masing-masing”,imbuhnya.
Belum lagi gejolak persoalan raskin yang
ditimbulkan oleh adanya perubahan pagu, beberapa waktu lalu, lanjut Hasan
Mudhari, justru menimbulkan gejolak yang lebih besar lagi.
FERRY ARBANIA/MEMO
Komentar
Posting Komentar
SITUS POLITIK INDONESIA